Profil



Hideyoshi Takahara? Siapa ya?

Nick Hideyoshi Takahara memang sudah lama saya pakai, mungkin sekitar 4 tahun. Silakan baca posting saya ini, bila memang ada yang pengen tau.

Mungkin tidak banyak yang tau nama asli saya, karena saya cenderung memperkenalkan diri dengan nama panggilan, baik di Internet maupun di Real Life.

Nama pemberian orang tua saya, adalah Sunaryo, nama yang cukup "pasaran" dan cenderung (sejauh pengalaman saya) nama ini bernuansa tua, karena rata-rata orang yang mempunyai nama sama seperti saya tersebut adalah orang dengan usia diatas 40 (sejauh pengalaman saya di Malang ^_^)

Tapi yang pasti, nama tersebut secara langsung memberikan gambaran tentang jati diri saya, sebagai Orang Jawa, dan "Ndeso", begitu kata orang-orang yang saya temui.

Pada awal saya pindah ke Malang, saya tidak pernah mikir untuk minder dengan nama Ndeso saya tersebut, tapi lama kelamaan saya kok sadar, banyak orang yang ketawa, atau menggangap nama saya tersebut terlalu "tua" untuk seorang anak SMP (waktu itu).

Karenanya, waktu itu seringkali saya memperkenalkan diri dengan nama Aryo, atau Sun.

Dan sekarang, saya memang sudah tua, jadi saya tidak lagi merasa "sungkan" untuk memperkenalkan diri saya sebagai "Sunaryo".

Saya lahir di Kebumen, sebuah kota "Ndeso" (lagi), di daerah Jawa Tengah. Mungkin tidak banyak yang tau ya?

Dulu, hampir setiap kali saya menyebutkan Kebumen, orang banyak yang menyalah pahamkan nya dengan Sukabumi, padahal jauh sekali..

Saya lebih tepatnya sih lahir di desa, yang jauh dari kota. Namanya Watulawang. Konon Desa yang paling utara dari Kecamatan Pejagoan, dan kalau tidak salah, berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara.

Desa saya berada di daerah puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan hutan negara dibagian selatan sampai utara (dari dulu ditanami pohon Pinus).

Sebelah Barat berbatasan langsung dengan kecamatan Karang Gayam, masih Kabupaten Kebumen, Selatan dengan desa Pengaringan-satu kecamatan, Timur dengan desa Peniron-satu kecamatan juga- dan merupakan jalan mengarah ke kota Kebumen. Sementara sebelah Utara, setelah menuruni bukit dan menembus hutan yang lumayan jauh-yang berupa jalan setapak, akhirnya kita bisa mencapai desa Logandu, Kabupaten Banjarnegara (semoga saya ga salah, hehe).

Sebelah selatan dan barat juga ada hutan, tapi tidak terlalu lebar, dan untuk menuju desa sebelah ada jalan desa(meskipun cukup sepi, dan buat saya yang lama hidup di terang benderangnya kota, merasa ngeri untuk melewati jalan tersebut malam hari - beberapa kilometer tanpa penerangan jalan, tanpa ada rumah di sekitar jalan).

Sebegitu tertinggalnya desa saya, baru pada tahun 1999/2000 listrik masuk, jadi waktu saya tinggal tahun 1998, kami di sana masih menggunakan lampu minyak sebagai penerangan sehari-hari.

Saya menghabiskan masa kecil saya di SD Negeri 1 Watulawan, milik desa kami. Konon sekolah ini berdiri sejak jaman kakek nenek saya masih bocah.

Setelah lulus SD, saya meneruskan sekolah di SMP Negeri 2 Pejagoan, yang waktu itu, angkatan saya adalah angkatan ke 3.

Sebelumnya, paman dan bibi saya harus berjalan sekitar 7 kilometer naik turun bukit, diteruskan dengan naik angkot (atau jalan lagi sekitar 3 kilometer) untuk bisa sekolah di SMP Negeri Karang Gayam.

Sebelum SMP Negeri 2 Pejagoan ini resmi berdiri, sudah ada SMP PGRI Peniron, yang lokasinya hanya sekitar 1 kilo lebih dekat (ke arah desa saya). Bahkan angkatan pertama SMP Negeri Pejagoan 2 ini, sebelum naik ke kelas 2 awalnya belajar di SMP PGRI tersebut, yang berlokasi di SD Negeri 1-3 Peniron. SMP PGRI ini, selain numpang di gedung SD, juga hanya mempunyai kelas siang (dan yang perlu dicatat, mayoritas gurunya adalah guru SD yang mengajar di pagi harinya).

Jarak dari rumah ke SMP saya tersebut, kira-kira 5 kilometer, tapi karena jalannya naik turun, biasanya saya dan teman-teman berangkat 1 jam sebelum bel masuk, dan sampai di rumah menjelang ashar (berangkat jalan turun, pulang jalan menanjak).

28 Oktober 1998, 20 hari setelah ulang tahun saya yang ke 14, sehari setelah menerima raport cawu I kelas 2, saya pindah ke kota Malang, dimana nantinya hidup saya akan berkembang sedemikian rupa, yang saya dulunya sama sekali tidak pernah membayangkannya.

Mungkin banyak isinya yang memalukan, tapi saya sempat menulis cerita tentang masa lalu saya di sini dan disini

Saya lulus dari sebuah sekolah yang cukup terkenal di Malang, SMP Negeri 4 (tahun 2000) dan SMU Negeri 8 Malang (2003), kemudian menganggur setahun, dan secara ajaib akhirnya kuliah pada jurusan Informatika di PABTI Universitas Negeri Malang (yang ga tau PABTI itu apa, coba cari di google, semoga nemu), pada tahun 2004 dan selesai (resmi lulus) 17 September 2006, namun baru menerima Ijazah sekitar Mei 2007 (Jangan tanya kenapa, hehe).

Saya cukup menemui banyak masalah yang diakibatkan oleh hobi saya maen Game, tapi karena itu juga saya diterima bekerja di sebuah game center; Gamez 99, pada Juni 2002, setelah saya resmi naik ke kelas 3, jurusan IPS. Awal saya bekerja, adalah saat liburan semester ganjil (kenaikan kelas tadi). Sebelumnya saya juga sempat bekerja di beberapa tempat.

Sampai sekarang, saya masih tidak bisa lepas dari game dan komputer, karena saya memang bekerja di Flanet, sebuah warnet yang sudah membiayai kuliah saya, dan menghidupi saya dari Oktober 2003. Dari sini juga, saya banyak mendapat banyak pengetahuan dan ilmu baru, dari internet tentunya.

Sekarang ini, di usia saya yang sudah tidak muda lagi, sering kali merasa bingung dengan masa depan, mau ngapain ya...

Untuk sementara ini, saya sudah memutuskan untuk berusaha bisa kerja ke Jepang, lewat Jalur Pemagangan. Tapi masih belum berhasil, tempo hari karena mata minus (maklum bertahun-tahun di depan monitor, selama lebih dari 8 jam sehari, di tambah saya dulu waktu SMP memang seorang "kutu buku")

Pada akhirnya, saya adalah seorang yang biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang sama sekali tidak punya kelebihan atau keistimewaan.

Tapi bagaimanapun juga saya adalah bagian dari kehidupan, hidup ini mungkin akan berbeda ceritanya kalau saya tidak ada, ehe.

Sebagai sebuah bagian dari kehidupan, saya hanya berusaha untuk menjadi selaras dengan lingkungan, dengan alam semesta (hehe, seperti prinsip dari Aikido, yang sedang saya pelajari selama 2 tahun terakhir ini), dan sebisa mungkin memberikan hal positif ke lingkungan saya, hem hem.

Demikian lah, seorang Sunaryo, yang masih awam dalam dunia internet dan blogging, mencoba menjadi warga dari dunia maya yang tanpa batas ini. Mohon bantuan dan bimbingannya! Yoroshiku Onegaishimasu!

Terima kasih buat yang sudah baca, hehe

Comments