Pegawai sebuah perusahaan di Jepang dapat mengambil cuti ketika mereka sedang patah hati, putus cinta, atau ditinggalkan pasangan mereka. Perusahaan marketing Hime & Company menyatakan bahwa cuti tersebut diberikan agar pegawainya dapat menangis dan kembali bekerja dengan kondisi yang baik.
Hime & Company CEO Miki Hiradate mengatakan, "Tidak semua orang memerlukan cuti masa hamil namun untuk patah hati, setiap orang memerlukan cuti sama seperti ketika Anda sakit".
Untuk karyawan berusia hingga 24 tahun dapat mengambil cuti jenis ini hanya sekali dalam setahun dan untuk yang berusia di atas 25 hingga 29 tahun diberikan jatah cuti selama tiga hari. Mengenai pembedaan hari cuti tersebut HIradate menegaskan, "Perempuan yang berusia 20 tahunan lebih mudah mendapatkan pasangan namun hal itu cukup sulit bagi perempuan yang telah mencapai usia 30 tahun dan masalah putus cinta mereka juga cenderung lebih serius".
Hime & Company CEO Miki Hiradate mengatakan, "Tidak semua orang memerlukan cuti masa hamil namun untuk patah hati, setiap orang memerlukan cuti sama seperti ketika Anda sakit".
Untuk karyawan berusia hingga 24 tahun dapat mengambil cuti jenis ini hanya sekali dalam setahun dan untuk yang berusia di atas 25 hingga 29 tahun diberikan jatah cuti selama tiga hari. Mengenai pembedaan hari cuti tersebut HIradate menegaskan, "Perempuan yang berusia 20 tahunan lebih mudah mendapatkan pasangan namun hal itu cukup sulit bagi perempuan yang telah mencapai usia 30 tahun dan masalah putus cinta mereka juga cenderung lebih serius".
(kopi paste dari http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=850&Itemid=46)
Profil CEo nya:
http://sns.himeclub.com/company/ceoprofile.phpProfil CEo nya:
Comments