Max, Kucing yang lumpuh sementara karena shock




Kami sudah beberapa kali memelihara kucing, tapi baru kali ini mengalami kehebohan yang cukup merepotkan :D.
Ceritanya begini.
Beberapa waktu lalu, kami menemukan anak kucing yang lewat depan rumah kami, dan memutuskan untuk mengadopsinya karena dia lucu, motif bulunya agak unik. Nampaknya dia adalah blasteran, bukan kucing domestik murni. 
Singkat kata, kucing ini kami beri nama Max, yang mungkin sudah banyak yang bisa menebak kalau nama itu ter-inspirasi dari film Secret life of pets. Max masih berusia sekitar 1 bulanan, masih anak-anak, beratnya sekitar 3 ons.
Suatu malam, karena kami belum berencana tidur, Max kami biarkan bermain luar rumah. Tiba-tiba ada suara kucing berantem (ya kira-kira kita semua tahu lah seperti apa). Istri lansung berteriak menyuruh saya untuk mengecek. Saya langsung lari sambil membawa sapu, dan saya usir kucing asing yang nampaknya sedang menyerang Max. Kucing asing tersebut pun lari tunggang-langgang, dan saya langsung mendekat ke arah Max.
Saya agak shock melihat kondisi Max saat itu. Dia menggeliat-geliat sambil mengeluarkan suara seperti ular (ya selayaknya kucing kalau lagi marah gitu lah). Tapi yang saya agak ngeri, ngeliat dia seperti ayam yang telah dipotong urat lehernya, waktu disembelih. Tp kemudian saya pegang dan saya elus-elus, sambil saya cek kondisi luka-lukanya. Jujur saya kira Max sekarat karena luka-lukanya, tetapi ternyata lukanya tidak terlalu parah. Mungkin dia hanya kaget saja, shock, sehingga menggeliat-geliat berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kucing asing tadi. 
Ada luka sobek di bagian paha kaki kanan, dan bekas gigitan yang cukup dalam nampanya (berdarah) di sekitar punggung. Ada juga beberapa luka bekas cakar berupa garis merah di sekitar perut.
Setelah berhasil saya tenangkan, saya bawa masuk Max ke dalam rumah, dan meletakannya di lantai. Kemudian kami ketahui bahwa ternyata kaki belakang Max tidak bisa bergerak. Ketika dia berjalan dia hanya menggunakan kaki depannya. Kaki belakangnya diseret.
Nampaknya itu ada hubungannya dengan luka sobek di paha kanannya, tetapi kaki kirinya tidak terlihat ada luka. Saya menduka mungkin ada kemungkinan sendi-sendi kakinya mengalami dislocation karena serangan kucing asing tadi.
Karena hari sudah malam, sekitar jam 11 malam waktu itu, kami cuman mencarikan tempat tidur yang nyaman untuk Max untuk membuatnya lebih nyaman. Kami coba berikan makan tetapi sama sekali tidak disentuh, mungkin masih shock.
Besok paginya, kami bawa Max ke klinik hewan peliharaan di daerah Blimbing. Kami datang terlalu pagi, sehingga harus sedikit menunggu sampai dokternya tiba di klinik
Oleh dokter Max diperiksa, dan ternyata selain luka-luka karena diserang kucing asing, Max juga mengalami pilek, yang nampaknya sudah cukup lama, sejak sebelum Max kami bawa masuk ke dalam rumah kami.
Kemudian, Max diberi suntikan untuk mengurangi pileknya, dan tentunya ditangani luka-lukanya. Namun dokter tidak menemukan luka ataupun bengkak yang menyebabkan kaki belakangnya tidak bisa bergerak. Namun dokter menyarankan untuk dilakukan rotgen, untuk mengetahui lebih pasti kondisinya. 
Tapi karena biaya rontgen yg cukup mahal (buat kami) kami minta alternatif lain, dan disarankan untuk menunggu beberapa hari, karena bisa jadi kaki belakang Max tidak bisa bergerak dikarenakan shock, sehingga syaraf-syafarnya tidak berfungsi secara normal.

Akhirnya Max kami bawa pulang, dengan beberapa obat yang harus diminum, dan juga obat luar untuk lukanya tadi.
Alhamdulillah sepulang dari klinik, Max sudah mau makan, meskipun kakinya masih lumpuh, sama sekali tidak bereaksi terhadap sentuhan ataupun lainnya.
Kemudian, sesuai resep dari dokter, kami obati luka Max, dan juga memaksanya minum obat-obatan yang diberikan dokter. Sehari Max harus minum 3 pil. Diantaranya untuk obat pilek dan peredam nyeri.
Setelah beberapa hari, terlihat ternyata kaki belakang Max sudah mulai bergerak. Awalnya hanya bergerak kecil, tapi lama kelamaan sudah bisa digerakan, seperti hendak melangkah, meskipun belum kuat untuk menopang tubuhnya. 
Kami pun mulai merasa lega, dan berharap bahwa kata dokter benar, Max hanya shock saja, dan dalam beberapa waktu kedepan kaki belakangnya bisa kembali normal.

Alhamdulillah, setelah sekitar 10 hari, dan obat minumnya sudah habis, Max sudah bisa berjalan secara normal.

Ini adalah pengalaman pertama bagi kami menemukan masalah seperti ini pada kucing. Dan mungkin di luar sana ada teman-teman yang mengalami atau menemukan hal yang sama pada kucingnya. Semoga kucingnya hanya shock saja dan bisa kembali normal dengan sendirinya, tanpa harus ada penanganan medis ya. Karena ternyata penangangan medis untuk kaki patah atau disloc itu mahal sekali (buat kami).


Comments